Beranda | Artikel
Kelemahan-Kelemahan Yang Menghalangi Pengaruh Doa
Minggu, 29 Oktober 2017

Bersama Pemateri :
Ustadz Mahfudz Umri

Kelemahan-kelemahan yang menghalangi pengaruh do’a – Kajian Kitab Ad-Daa’ Wa Ad-Dawaa’ adalah ceramah agama Islam oleh: Ustadz Mahfudz Umri, Lc yang merupakan bagian dari pembahasan Kitab Ad-Daa’ Wa Ad-Dawaa’ karya Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah.

Status program kajian kitab Ad-Daa` wa Ad-Dawaa`: Aktif إن شاء الله live setiap ahad sore Pukul 06:18 - 07:00 WIB dari Masjid Riyadhush Shalihin, Perumahan Mutiara Insani, Kelurahan Pedurenan, Mustika Jaya, Kota Bekasi.

Ringkasan Kajian Kitab Ad-Daa’ Wa Ad-Dawaa’: Kelemahan-Kelemahan Yang Menghalangi Pengaruh Do’a

Do’a adalah ibadah. Tidak ada kerugian sedikitpun bagi orang yang berdo’a. Do’a adalah obat dari penyakit-penyakit kefakiran. Do’a adalah obat dari penyakit-penyakit kemalasan dan berbagai penyakit yang ada.

Diantara kelemahan-kelemahan yang menghalangi pengaruh do’a sehingga do’a tidak terkabul adalah:

1. Seorang Hamba Terburu-Buru

Do’a yang tidak dikabulkan secara langsung, seringkali membuat seorang muslim merasa lelah lalu menjadi putus asa dan tidak lagi berdo’a. Sama halnya orang yang menanam pepohonan. Kemudian dia menjaga, menyiram dan merawatnya. Ketika pertumbuhan pohon itu lambat dan tidak terlihat dengan cepat, dia putus asa lalu meninggalkan tanaman tersebut.

Dalam sahih Bukhari bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

يُسْتَجَابُ لِأَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ يَقُولُ دَعَوْتُ فَلَمْ يُسْتَجَبْ لِي

Akan dikabulkan doa salah seorang di antara kamu selama dia tidak terburu-buru; ia mengatakan ‘Aku sudah berdoa, namun tidak dikabulkan bagiku’

Dapat diambil kesimpulan bahwa:

  • Do’a pasti dikabulkan. Pengkabulan do’a bisa dalam 3 bentuk. Pertama dikabulkan sesuai dengan permintaan. Kedua, disimpan sebagai pahala. Ketiga, diselamatkan dari musibah yang akan menimpa dengan kadar semisal do’a yang diucapkan.
  • Seorang hamba dikatakan senantiasa berada didalam kebaikan dengan catatan selama orang tersebut tidak buru-buru. Bagaimana tidak dalam kebaikan sedangkan do’a adalah ibadah?
  • Hendaknya didalam berdo’a seorang muslim memperhatikan waktu-waktu yang mustajab, tempat-tempat mustajab, dengan suara lembut, menghadap kiblat, mengangkat kedua tangan, berdo’a dalam keadaan suci,

Waktu-Waktu Mustajab Berdo’a

1. Sepertiga malam terakhir

أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ : يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِيْنَ يَبْقَى ثُلُثُ الأَخِيْرِ يَقُوْلُ : مَنْ يَدْعُوْنِيْ فَأَسْتَجِيْبَ لَهُ, مَنْ يَسْأَلُنِيْ فَأُعْطِيَهُ, مَنْ يَسْتَغْفِرُنِيْ فَأَغْفِرَ لَهُ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun ke langit dunia pada setiap malam yaitu ketika sepertiga malam terakhir, (kemudian) Dia berfirman, ‘Barang siapa berdoa kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan, barang siapa meminta kepada-Ku, niscaya akan Aku berikan, dan barang siapa memohon ampun kepada-Ku, niscaya akan Aku ampuni.’”

2. Antara Adzan dan Iqomah

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda.

لاَيُرَدُّ الدُّعَاءُ بَيْنَ اْلآذَانِ وَاْلإِقَامَةِ

Doa tidak akan ditolak antara adzan dan iqamah”.

3. Setelah Shalat Wajib

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Wahai Mu’adz, demi Allah, sungguh aku sangat menyayangimu, demi Allah, sungguh aku sangat menyayangimu.” Kemudian beliau melanjutkan,

أُوصِيكَ يَا مُعَاذُ لَا تَدَعَنَّ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ تَقُولُ : اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

Aku wasiatkan kepadamu wahai Muadz, jangan pernah engkau tinggalkan di belakang setiap shalat membaca, Allaahumma a’innii ‘alaa dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatika (Ya Allah, tolonglah aku untuk menyebut nama-Mu, bersyukur kepada-Mu dan beribadah yang baik untuk-Mu).” (HR. Abu Dawud)

Terjadi perselisihan diantara para ulama’. Shaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin merajihkan bahwa yang dimaksud hadits di atas adalah do’a didalam shalat sebelum salam. Hal ini dikuatkan hadits Abdullah bin Mas’ud dimana mengajarkan do’a setelah tahiyat akhir. Namun ada juga ulama’ yang mengatakan setelah shalat.

3. Ketika Imam Naik Mimbar pada Hari Jum’at

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

هي ما بين أن يجلس الإمام إلى أن تقضى الصلاة

Waktu tersebut adalah ketika imam naik mimbar sampai shalat Jum’at selesai” (HR. Muslim)

4. Waktu Terakhir Setelah Ashar

Hadits Jabir bin Abdillah dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:

Dalam 12 jam hari Jum’at ada satu waktu, jika seorang muslim meminta sesuatu kepada Allah Azza Wa Jalla pasti akan dikabulkan. Carilah waktu itu di waktu setelah ashar” (HR. Abu Daud)

Download MP3 Kajian Kitab Ad-Daa’ Wa Ad-Dawaa’: Kelemahan-Kelemahan Yang Menghalangi Pengaruh Do’a



Jangan lupa untuk turut menyebarkan link download kajian ini di media sosial yang Anda miliki, baik itu facebook, twitter, google+, atau yang lainnya. Semoga Allah mencatatnya sebagai amal kebaikan.


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/29401-kelemahan-kelemahan-yang-menghalangi-pengaruh-doa-kajian-kitab-ad-daa-wa-ad-dawaa-ustadz-mahfudz-umri-lc/